Grundelan bailout bank Century

Friday, September 18, 2009

Dongeng "bank bailout": di Amerika, Inggris, Indonesia-apa bedanya?






Krisis industri keuangan (atau perbankan) biasanya diikuti dengan tindakan penyelamatan. Hampir semua negara di dunia ini pernah mengalami krisis perbankan sehingga “bank bailout” terjadi dimana-mana. Tapi, mirip dengan orang sakit, yang membedakan adalah penyebabnya, cara penanggulangannya dan “biaya” (tidak harus dalam bentuk uang) bailout yang dikeluarkan.















Bailout di Amerika sewaktu krisis keuangan barusan, bisa dibagi jadi dua macam. Yang pertama, pemerintah (melalui departemen Keuangan) dan Bank Sentral bertindak sebagai “matchmaker” sekaligus “meminjamkan dana”. Bear & Sterns (BS) pada bulan Maret 2008 minta fasilitas diskonto ke Federal Reserve New York. Fasilitas itu dengan cepat berubah menjadi bailout karena eksposur BS pada subprime mortgage. BS nyaris “mati” karena kewajiban yang harus segera dilunasi sudah lebih besar dari modal.

Otoritas keuangan Amerika “menjodohkan” BS dengan “peminat”, JP Morgan Chase. Fed New York bersama JP Morgan Chase “iuran” total USD 30 milyar untuk membantu neraca BS. Sebagai jaminan Fed menerima asset BS senilai USD 29 milyar; untung atau rugi atas asset tersebut akan ditanggung oleh Fed New York.


Metode bailout kedua adalah menyuntikan modal untuk menutup kerugian, mirip dengan bailout bank Century di Indonesia. Model bailout ini diterapkan pada American International Group(AIG). Otoritas semula memberikan USD 85 milyar kepada AIG dengan syarat antara lain, utang itu harus dilunasi dalam waktu 2 tahun berikut bunga sebesar 8.5% per tahun (belakangan jumlah itu membengkak menjadi USD 200 milyar karena AIG harus membayar kewajiban-kewajiban transaksi derivatif yang jatuh tempo). Sebagai imbalan, pemerintah Amerika menguasai 80% saham AIG. Citibank di-bailout dengan metode serupa.
Baik AIG maupun Citi, dikategorikan sebagai institusi keuangan “too big to fail”; potensi atau prospek bisnis keduanya bagus; dan (mungkin juga) keduanya punya lobi kuat di kongres Amerika. Itu sebabnya ototritas keuangan bail out keduanya dengan cara injeksi modal, tidak ditawarkan ke pihak lain, atau di-spin off.

Bailout yang dilakukan otoritas keuangan Inggris mirip dengan bailout bank Century. Awal September 2007, Bank of England memberi fasilitas diskonto kepada Northern Rock (NR) yang kesulitan likuiditas karena imbas krisis keuangan.. Tapi karena publik “curiga” NR mengalami kesulitan likuiditas serius, terjadi rush.

Sebenarnya ada dua investor berminat untuk membeli NR. Tapi karena pengambilalihan akan diikuti pemutusan hubungan kerja, proposal mereka ditolak. Pemerintah Inggris (dikuasai partai Buruh yang jelas akan menolak setiap propsal phk) akhirnya mengambilalh NR.
Yang menarik dari bailout NR adalah cara pejabat otoritas keuangan Inggris menenangkan publik/penabung NR (lihat url BBC): dalam waktu kurang dari seminggu, bank run atau depositor run di kantor-kantor NR berhenti. Selain itu, dalam waktu 6 bulan auditor intern Financial Service Authority (FSA) dapat menyelesaikan review (dan rekomendasi) mengenai kinerja FSA dalam mengawasi NR. FSA mengakui ada kekurangan dalam pengawasan NR; lima dari tujuh pejabat yang terkait pengawasan NR mengundurkan diri..

Di Indonesia, banyak yang mengkaitkan penyelamatan bank Century dengan bangkrutnya Lehman Brothers (LB). Argumentasi yang dikemukakan: kalau Century tidak di-bail out, akan ada kejadian ikutan (yang mengerikan) seperti di Amerika ketika otoritas keuangan menolak bail out LB. Ada juga yang bilang, pemerintah Amerika menyesal tidak bailout LB, karena akhirnya harus bailout AIG.
Sebenarnya, otoritas keuangan Amerika tidak membiarkan LB mati begitu saja. Bailout sebenarnya sudah diupayakan. Peminat LB antara lain Bank of America, Barclays (investment bank dari Inggris), Korean Development Bank, dan (konon) Warren Buffett. LB “dibiarkan” bangkrut karena sampai batas waktu yang ditentukan, tidak menemukan pembeli yang cocok (tepatnya: “jual mahal”, tidak mau terima tawaran dari calon pembeli).

LB dibiarkan mati pada bulan September 2008, bursa saham seluruh dunia goncang. Hubungan sebab-akibat dua kejadian tersebut bisa diperdebatkan. Ada yang “menyalahkan” Paulson, menteri keuangan Amerika karena keputusannya membiarkan LB mati. Tapi ada juga yang membenarkan tindakan otoritas keuangan: kalau waktu itu LB diinjeksi modal (dan bukannya dibeli pesaingnya), investment bank yang lain akan meniru sikap LB, antri minta uang pemerintah. Membiarkan LB mati merupakan keputusan yang mengejutkan dan menakutkan investment bank lain yang juga hampir ambruk yaitu Merrill Lynch (ML). Karena “ketakutan” akhirnya ML dengan mudah diakuisisi Bank of America hanya beberapa hari setelah Bank of America batal mengakuisisi LB.

Jadi, apa beda bailout di sini dan di sana?


Pertama, bailout (dalam bentuk injeksi modal) di Amerika dan Inggris diberikan untuk bank yang sebenarnya masih memiliki modal positif (solvent), prospektif, tapi mengalami kesulitan likuiditas karena kondisi pasar.
Kedua, penyelamatan sistem keuangan di Indonesia identik dengan menyelamatkan bank (yang sudah karam). Di Amerika, penyelamatan sistem keuangan bisa diimplementasikan dalam bentuk “mengorbankan bank untuk memberi pelajaran anti moral hazard” bagi yang lain.
Ketiga, otoritas keuangan Amerika dan Inggris selalu minta bank (yang di-bailout) untuk “menyelesaikan sendiri” masalahnya dalam tenggat waktu yang jelas (dan singkat). Artinya, bank tidak bisa berlama-lama cari pembeli atau investor, asset makin lama makin jelek, lalu (malah) dikasi modal.


Pelajaran yang bisa diambil dari bailout: forbearance (pemberian dispensasi kepada bank untuk tidak memenuhi ketentuan) dan/atau negligence seharusnya tidak mendahului bailout. Kalau hal ini terjadi, “biaya” bailout akan besar. Biaya tidak selalu berarti uang, tapi juga “kredibilitas” pengawas bank. Di Indonesia, forbearance terlalu lama diberikan kepada Century; di Inggris, pengawas bank ternyata tidak teliti (negligence) dalam mengawasi risk management NR. Di Amerika, AIG di-bailout karena ternyata selama ini AIG diawasi secara parsial; sebenarnya tidak/belum ada otoritas yang bertanggungjawab penuh atas pengawasan AIG sebagai satu entity.

Yang ndongeng: Sri

Sumber dongeng:

American International Group
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/09/17/AR2008091703349.html
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601039&sid=aUePOd7voLic&refer=columnist_berry


AIG Supervision

http://www.insurancejournal.com/news/national/2008/09/17/93798.htm
http://www.marketwatch.com/story/senators-regulators-didnt-do-their-job
http://online.wsj.com/article/SB123730363714756931.html?mod=http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=abiYc037lTNI
Bear Sterns
http://www.forbes.com/2008/03/24/bear-stearns-update3-markets-equity-cx_md_cg_0324markets47.html
http://www.forbes.com/2008/04/03/briefing-bearstearns-hearing-markets-equtiy-cx_ss_0403markets18.html
Lehman Brothers
http://www.telegraph.co.uk/finance/financetopics/financialcrisis/6179138/Lehman-collapse-the-drama-of-a-mad-48-hours-that-will-never-fade.html
http://www.businessweek.com/investor/content/sep2009/pi20090915_139811.htm
Merrill Lynch
http://www.marketwatch.com/story/fearing-collapse-merrill-lynch-sells-out-to-bank-of-america?dist=sp_nlMarketing&sguid=EbkHc_MynE-vFgBrehdOnA
Bailout Amerika:
http://online.wsj.com/article/SB10001424052970203440104574403144004792338.html?mod=googlenews_wsj
http://dealbook.blogs.nytimes.com/2009/09/14/lehman-had-to-die-so-global-finance-could-live/
http://www.usnews.com/money/blogs/flowchart/2009/09/01/how-the-bailouts-could-have-gone-better.html
Northern Rock (NR):
http://www.marketwatch.com/story/northern-rock-gets-central-bank-lifeline-as-credit-squeezed
http://www.marketwatch.com/story/uk-stocks-stumble-on-northern-rock-bailout
http://www.marketwatch.com/story/uk-government-to-nationalize-northern-rock
http://news.bbc.co.uk/2/low/business/7007076.stm
Financial Service Authority dan NR
http://www.forbes.com/feeds/afx/2008/03/26/afx4815579.html
http://www.guardian.co.uk/business/2008/jan/04/northernrock?gusrc=rss&feed=worldnews
http://www.guardian.co.uk/business/2008/mar/19/northernrock.banking1
Paper:
http://ssrn.com/abstract=1362639

No comments:

Post a Comment